Perusahaan asal China bernama Pang Dong Lai, memberikan cuti bagi karyawannya yang lagi sedih atau “unhappy leave,” Kawula Muda.
Jatah cuti “unhappy leave” tentunya di luar ketentuan pemberian cuti lain seperti ketika sakit, menikah, melahirkan, atau ada kepentingan lainnya.
Pang Dong Lai sendiri merupakan perusahaan Supermarket yang berdiri sejak Maret 1995 lalu, Kawula Muda.
Perusahaan yang berada di Provinsi Henan, China ini merupakan perusahaan yang fokus menjual produk-produk ke pusat perbelanjaan besar.
Yu Donglai selaku pemilik perusahaan Pang Dong Lai mengungkapkan alasan dibalik kebijakannya yang viral ini.
Menurutnya, tambahan cuti ini diharapkan bisa membuat seluruh karyawannya bisa menentukan waktu istirahat mereka sendiri dengan bebas, serta bisa mendapatkan waktu istirahat yang cukup di luar jam kerja.
“Saya ingin setiap karyawan memiliki kebebasan. Setiap orang pasti pernah merasa tidak bahagia, jadi kalau tidak bahagia, jangan masuk kerja,” kata Yu.
Menariknya, cuti bagi karyawan yang sedih ini bisa digunakan meski tanpa persetujuan manajer atau atasan, Kawula Muda.
Yu bahkan menegaskan jika cuti ini tidak diapprove atasan bisa dianggap pelanggaran.
“Cuti ini tidak bisa ditolak oleh manajemen. Penolakan adalah pelanggaran,” tegasnya.
Pada bulan Maret 2023, Yu menyampaikan pidato yang mengecam budaya para bos di Tiongkok yang kerap menganjurkan jam kerja panjang.
“Membuat staf bekerja lembur adalah tindakan yang tidak etis dan merupakan perampasan peluang pertumbuhan orang lain,” katanya.
Lebih lanjut, kebijakan Yu di perusahaannya menetapkan jam kerja karyawan yang hanya tujuh jam sehari, mendapat libur akhir pekan, serta berhak atas cuti tahunan selama 30 hingga 40 hari, dan libur lima hari selama Tahun Baru Imlek.
Sebagai informasi, gaji bulanan rata-rata karyawan di perusahaan Yu adalah 7.000 yuan atau setara dengan 15,4 juta rupiah
Gen Z Disebut Takut Ambil Cuti dan Merasa Bersalah Jika Tidak Kerja
Survei yang dilakukan terhadap lebih dari 9.000 pekerja profesional di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa Gen Z takut mengambil cuti dan merasa tidak tenang saat berlibur.