Sex

Pakai Kondom Dua Lapis Bikin Seks Makin Aman?

Bagi kebanyakan pasangan, seks adalah bagian yang sangat penting dan intim dalam sebuah hubungan. Meskipun seks itu menyenangkan, tak bisa disangkal bahwa ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, terutama soal perlindungan, baik dari kehamilan yang tidak direncanakan maupun terhadap penyakit menular seksual.

Seks yang sehat dan aman sangat penting. Beberapa orang ingin proteksi ekstra, salah satunya dengan menggunakan kondom dobel atau dua lapis. Apakah ini ide yang bagus? Apakah ini membuat seks menjadi lebih aman? Dikenal sebagai double-bagging, yuk, kenali faktanya!

1. Tak ada riset yang mendukung

Double-bagging memang terkesan seperti cara efektif untuk mencegah kehamilan dan penyakit menular seksual. Jika dipikirkan oleh awam, jika kondom internal (yang digunakan perempuan) robek, maka kondom eksternal (yang digunakan laki-laki) bisa mencegah air mani agar tak mencapai sel telur dan membuahkan kehamilan.

Masalahnya, apakah benar seperti itu? Faktanya, tak ada penelitian ilmiah yang merekomendasikan pemakaian dua kondom. Malah, tak ada riset yang menguatkan bahwa memakai kondom lebih dari satu lebih efektif mencegah kehamilan daripada memakai satu saja.

2. Satu kondom sudah cukup

Memakai kondom satu saja sudah cukup untuk mencegah kehamilan dan penyakit menular seksual. Dilansir Planned Parenthood, menggunakan kondom dengan benar efektif mencegah kehamilan dari 85 sampai 98 persen.

Selain itu, kondom eksternal juga seharusnya tidak digunakan bersamaan dengan kondom internal. Ini karena kondom internal sendiri efektif 79 sampai 95 persen dalam mencegah kehamilan.

Lalu, apakah ada cara efektif lainnya? Ada rekomendasi kontrasepsi lain dan mengeluarkan penis (pull-out) sebelum ejakulasi agar air mani tidak masuk ke dalam vagina dan menyebabkan kehamilan.

3. Malah, bisa bocor, lo!

Banyak ahli dan lembaga kesehatan terkemuka tidak merekomendasikan penggunaan dua kondom. Ini karena pemakaian dua kondom eksternal bisa meningkatkan gesekan antara kondom saat berhubungan seksual.

Sementara hal ini tidak berpotensi bahaya untuk penis, gesekan ini berisiko merobek kondom. Manfaat double-bagging tidak didukung bukti ilmiah, dan beberapa studi sebenarnya sudah memperingatkan risiko kondom bocor jika dicoba lebih dari satu atau memakai kondom eksternal dan internal dalam waktu bersamaan.

Sebuah studi lampau yang dilakukan di Thailand pada tahun 1993 juga menguji fenomena double-bagging kondom eksternal. Studi ini menunjukkan adanya peningkatan kebocoran hingga 3,4 persen dan kebocoran umumnya terjadi di ujung kondom. Satu dari lima partisipan yang melakukan metode double-bagging mengeluhkan kondom bocor.

Selain itu, sebuah studi di AS yang dimuat dalam Journal of Human Sexuality pada 2014 mencoba menelaah fenomena double-bagging. Dalam studi tersebut, ternyata memakai dua kondom eksternal secara bersamaan malah bisa membuat komdom bergesekan sehingga makin besar risiko kondom bocor.

4. Lebih baik gunakan kontrasepsi lain

Jika menganggap double-bagging bisa memberikan perlindungan ekstra, maka kamu salah besar. Jadi, jika kamu khawatir terhadap daya tahan kondom, kamu dan pasangan bisa mencoba metode kontrasepsi lainnya agar terlindung dari kehamilan yang tidak direncanakan dan penyakit menular seksual.

Dilansir Verywell Health, opsi tersebut adalah:

  • Pil KB.
  • IUD.
  • Depo Provera.
  • Nexplanon.
  • NuvaRing.

Selain itu, kondom juga bisa dipadukan dengan spermisida. Spermisida diketahui 82 persen efektif mencegah kehamilan. Meski begitu, spermisida direkomendasikan akan lebih efektif jika dipadukan dengan kontrasepsi lainnya, termasuk kondom.

Lalu, penggunaan pelumas juga bisa mengurangi risiko gesekan dan risiko kondom bocor (tetapi bukan berarti bisa double-bagging). Selain pelumas berbahan air, pelumas berbahan silikon juga disukai karena selain tak menimbulkan alergi, pelumas ini tetap licin dan lebih aman digunakan dengan kondom eksternal maupun internal.

Kesimpulannya, metode double-bagging tidak direkomendasikan. Selain karena minimnya riset, double-bagging juga tidak mencegah infeksi penyakit seksual dan kontraseptif. Malah, praktik ini bisa meningkatkan risiko kondom bocor.

Menggunakan satu kondom dan mempraktikkan seks aman sangat direkomendasikan. Selain itu, penggunaan kontrasepsi lain dan pelumas juga lebih direkomendasikan.

Kepikiran mencoba double-bagging? Lebih baik jangan. Opsi paling baik adalah konsultasi dengan dokter mengenai pilihan kontrasepsi yang tepat buat kamu berdasarkan kebutuhan dan situasi.