Penis yang merupakan organ intim laki-laki memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran. Faktanya, genetik sangat berpengaruh pada pertumbuhan ukuran penis.
Oleh karena itu, sangat mungkin suatu wilayah dengan gen tertentu memiliki ukuran penis yang lebih besar dibanding lainnya.
Nah, di antara semua wilayah di dunia, negara ini menjadi negara pemilik ukuran penis terbesar. Alasannya, rata-rata laki-laki di negara ini punya ukuran penis yang lebih besar daripada negara lainnya.
Faktor yang memengaruhi ukuran penis
Seperti disebutkan sebelumnya, genetik merupakan faktor penting yang jadi penentu ukuran penis, melansir WebMD. Sebagaimana kita tahu, laki-laki membawa kromosom Y dan X dari orangtua.
Kromosom Y yang didapat dari ayah dapat menentukan perkembangan penis dan testis, sedangkan kromosom X kemungkinan memengaruhi ukuran dan ketebalan penis, melansir Medical News Today. Selain itu, mutasi genetik juga dapat memengaruhi karakteristik fisik penis lainnya.
Adapun faktor hormon, lingkungan, dan nutrisi juga dapat memberikan dampak pada ukuran penis. Meski begitu, pengaruhnya tidak sebesar genetik. Di luar daripada itu, faktor seperti lemak tubuh juga dapat membuat ilusi pandangan sehingga ukuran penis tampak lebih besar atau kecil walau tidak memengaruhi ukuran sebenarnya.
Negara pemilik ukuran penis terbesar
Dilansir World Data Info, rata-rata ukuran penis secara global adalah sekitar 13,58 cm. Pengukuran ini dilakukan dengan menghitung sisi atas dari pangkal batang hingga ujung kepala penis serta panjang keliling pangkal penis. Angka tersebut diukur saat penis mengalami ereksi.
Di antara semua negara di dunia, Ekuador menduduki posisi pertama sebagai negara pemilik ukuran penis terbesar. Dikatakan demikian karena rata-rata penduduk laki-lakinya mempunyai penis lebih panjang dan tebal dibanding laki-laki di negara lain. Ukuran rata-rata penis di negara tersebut mencapai 17,61 cm.
Namun, Ekuador bukan satu-satunya negara yang laki-lakinya punya ukuran penis besar. Berikut urutan negara yang juga punya penis lebih besar dibanding negara lain:
- Ekuador 17,61 cm
- Kamerun 16,67 cm
- Bolivia 16,51 cm
- Sudan 16,47 cm
- Haiti 16,01 cm
- Senegal 15,89 cm
- Gambia 15,88 cm
- Kuba 15,87 cm
- Belanda 15,87 cm
- Zambia 15,78 cm
- Perancis 15,74 cm
- Angola 15,73 cm
- Kanada 15,71 cm
- Mesir 15,69 cm
- Zimbabwe 15,68 cm
- Georgia 15,61 cm
- Paraguay 15,53 cm
- Chad 15,39 cm
- Italia 15,35 cm
- Central African Republic 15,33 cm
Lantas, bagaimana dengan Indonesia? Dilansir sumber yang sama, laki-laki di negara kita tercinta memiliki ukuran penis rata-rata 11,67 cm. Ukuran tersebut tidak jauh berbeda dengan Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan negara Asia Tenggara lainnya.
Perlu dicatat, data yang ditampilkan bisa saja berbeda tergantung sumbernya, ya. Catatan dari Data Pandas, misalnya. Dari data yang dimilikinya, negara pemilik penis terbesar adalah Sudan dengan panjang 17,95 cm, lalu disusul dengan Kongo (17,93 cm), kemudian Ekuador (17,59 cm).
Apakah orang lebih tinggi punya penis lebih besar?
Dari data negara pemilik ukuran penis terbesar yang ditampilkan, hasil ‘terbesar’ didapat dari negara yang notebenenya laki-lakinya memang memiliki tinggi badan lebih. Asumsi tersebut tampak masuk akal mengingat orang yang lebih tinggi juga punya ukuran tangan dan organ lain lebih panjang. Lantas, apakah keduanya berkaitan?
Penghitungan yang dilakukan Big Dick Guide menunjukkan bahwa tinggi badan adalah prediktor buruk untuk melihat ukuran penis. Pasalnya, korelasi dari hitung yang dilakukan menunjukkan angka 0,177 yang berarti hubungannya agak lemah. Sumber yang sama juga menjelaskan bahwa setiap penambahan tinggi 7,6 cm diperkirakan hanya menambah panjang penis sekitar 3 mm.
Jika demikian, mengapa ukuran penis tidak terpengaruh tinggi badan layaknya organ lainnya seperti tangan dan kaki? Dijelaskan bahwa berbagai organ ini diukur dari panjang tulang, orang yang lebih tinggi tentu memiliki kerangka lebih besar. Sementara itu, penis tidak memiliki tulang apa pun. Dengan demikian, bisa dikatakan ukuran kerangka tidak berdampak pada ukuran penis.
Meski dikategorikan sebagai negara pemilik ukuran penis terbesar, bukan berarti individu di negara tersebut selalu memiliki ukuran penis yang sama, ya. Angkanya dihitung dari rata-rata dan bisa sangat variatif tergantung metode pengukurannya.