Uncategorized

Mengenal Air Mani Wanita, Cairan Ejakulasi Wanita saat Seks

Ternyata, bukan hanya pria yang mengeluarkan air mani saat berhubungan seksual

Faktanya, saat berhubungan seksual, bukan hanya pria saja yang terangsang.

Wanita juga bisa merasakan hal tersebut, lho.

Saat mencapai klimaks, wanita juga bisa ejakulasi dan mengeluarkan cairan dari Miss V alias organ intimnya.

Cairan yang keluar saat ejakulasi tersebut disebut juga dengan air mani wanita.

Ejakulasi wanita adalah saat uretra mengeluarkan cairan saat berhubungan seks.

Kondisi itu bisa terjadi ketika seorang wanita menjadi terangsang secara seksual.

Namun, ejakulasi wanita belum tentu berhubungan dengan orgasme.

Air mani wanita juga bukan hanya sebagai pelumas alami saja. Ada manfaatnya juga.

Yuk, ketahui lebih lanjut penjelasan mengenai air mani wanita!

Pengertian Air Mani Wanita

Ejakulasi wanita bisa terjadi karena gairah seksual.

Ini juga mengacu pada pengeluaran cairan dari uretra wanita selama orgasme atau gairah seksual.

Uretra adalah saluran yang membawa urin dari kandung kemih ke luar tubuh.

Ada dua jenis air mani wanita, yaitu:

  • Cairan yang menyembur. Cairan ini biasanya tidak berwarna dan tidak berbau, dan terjadi dalam jumlah banyak.
  • Cairan ejakulasi atau air mani wanita. Jenis ini lebih mirip dengan sperma laki-laki. Biasanya terlihat kental dan tampak seperti susu. Analisis menunjukkan bahwa cairan tersebut mengandung asam prostat fosfatase (PSA).

PSA adalah enzim yang ada dalam air mani pria yang membantu motilitas sperma.

Selain itu, ejakulasi wanita biasanya mengandung fruktosa yang merupakan salah satu bentuk gula.

Fruktosa juga umumnya ada dalam air mani pria yang berfungsi sebagai sumber energi untuk sperma.

Para ahli percaya bahwa PSA dan fruktosa yang ada dalam air mani wanita cairan berasal dari kelenjar Skene.

Nama lain untuk kelenjar ini biasanya adalah kelenjar paraurethral, ​​duktus Garter, dan prostat wanita.

Kelenjar Skene terletak di depan, di dalam dinding vagina dekat G-spot.

Peneliti percaya bahwa rangsangan menyebabkan kelenjar tersebut dapat memproduksi PSA dan fruktosa, yang kemudian berpindah ke uretra.

The Journal of Sexual Medicine menyatakan, pengeluaran cairan biasanya bukan bagian dari orgasme wanita.

Cairan ejakulasi dan cairan yang menyembur adalah dua komponen yang berbeda dari seksualitas wanita.

Squirting adalah tanda patologis yang disebabkan oleh kelainan uretra, DOA, atau kombinasi keduanya, dan memerlukan pengobatan.

Pemahaman mendalam tentang hal ini penting dilakukan untuk membedakan respons seksual fisiologis yang normal dari tanda-tanda penyakit.

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan mengira bahwa wanita yang mengalami ejakulasi saat berhubungan seks mengalami masalah kontinuitas.

Penelitian telah membantah ide ini dan mengonfirmasi adanya ejakulasi wanita.

Studi tahun 2014 dari The Journal of Sexual Medicine juga menemukan bahwa cairan terakumulasi di kandung kemih selama terangsang dan keluar melalui uretra saat ejakulasi.

Tujuh wanita mengalami ejakulasi wanita saat berhubungan seks mengambil bagian dalam uji coba tersebut.

Studi tersebut menemukan bahwa semua wanita memulai dengan kandung kemih kosong, yang mulai terisi selama terangsang.

Pemindaian pasca-ejakulasi mengungkapkan bahwa kandung kemih partisipan sudah kosong lagi.

Apakah Air Mani Wanita Normal?

Air Mani Wanita -2

Ejakulasi wanita adalah hal yang normal, namun orang tidak terlalu sering membicarakannya.

Menurut International Society for Sexual Medicine, perkiraan berbeda menunjukkan bahwa antara 10-50%wanita mengalami ejakulasi saat berhubungan seks.

Beberapa ahli meyakini bahwa semua wanita mengalami ejakulasi, namun banyak yang tidak menyadarinya.

Mungkin saja mereka tidak menyadarinya karena cairan bisa mengalir mundur ke dalam kandung kemih daripada keluar dari tubuh.

Ketika para peneliti membandingkan sampel urin dari sebelum dan setelah orgasme, mereka menemukan lebih banyak Prosaste-Specific Antigen (PSA) pada orgasme.

Mereka menyimpulkan bahwa semua wanita membuat ejakulasi tetapi tidak selalu mengeluarkannya.

Jika tidak menggunakan kontrasepsi hormonal, kualitas dan kuantitas cairan serviks berubah selama siklus menstruasi.

Perubahan ini berasal dari serviks dan terjadi sebagai respons terhadap fluktuasi hormon estrogen dan progesteron yang mempersiapkan tubuh untuk ovulasi, menstruasi, atau kehamilan.

Air mani wanita adalah istilah umum, dan terdiri dari sel-sel dari serviks dan vagina, bakteri, lendir, dan air.

Orang yang menopause biasanya memiliki lebih sedikit cairan akibat kadar estrogen yang lebih rendah.

Wanita mungkin merasa lebih basah dan memiliki dorongan seks yang lebih tinggi menjelang ovulasi, yang disebabkan oleh peningkatan estrogen.

Cairan serviks yang subur di sekitar ovulasi memberikan pelumasan tambahan.

Konsistensi (licin, lengket atau pucat, dan elastis), serta sensasi (basah atau kering) cairan serviks, akan bervariasi sepanjang siklus haid dan dapat menunjukkan fase siklus.

Selain itu, pengalaman ejakulasi wanita, termasuk perasaan, pemicu, dan jumlah ejakulasi, sangat bervariasi dari setiap orang.

Gairah seksual fisik wanita dimulai dengan fase rangsangan. Peningkatan aliran darah genital menyebabkan pembengkakan vaskular (pembengkakan pembuluh darah).

Peningkatan aliran dan tekanan darah ini menyebabkan cairan (transudat) didorong ke permukaan dinding vagina.

Setelah wanita benar-benar terangsang secara fisik, adalah hal yang wajar jika wanita merasakan sensasi vagina yang bengkak, dan cukup basah.

Air mani wanita adalah pelumasan vagina yang dibuat untuk memungkinkan penetrasi dan gerakan tanpa rasa sakit, dikutip Archive of Sexual Behavior.

Beberapa hal yang bisa membuat lebih mudah atau lebih sulit untuk menghasilkan air mani wanita:

  • Kadar estrogen yang berfluktuasi sepanjang siklus menstruasi
  • Foreplay
  • Keadaan mental
  • Obat-obatan tertentu, seperti kontrasepsi hormonal

Tubuh memproduksi lebih sedikit estrogen pada awal dan akhir siklus menstruasi, sehingga vagina bisa terasa lebih kering.

Ini bisa membuat frustasi jika tubuh tidak mewakili perasaan gairah dalam pikiran, dan pasangan terkadang bisa salah mengira air mani wanita sebagai indikator dari terangsang.

Air mani wanita yang keluar selama berhubungan seksual tidak bahaya.

Selama tidak melibatkan rasa sakit saat penetrasi berlangsung, maka cairan ini tidaklah menandakan ada yang salah

Manfaat Air Mani Wanita

Air Mani Wanita -3

Biasanya, manfaat kesehatan seperti menghilangkan seks dirasakan saat melakukan seks.

Tidak ada bukti bahwa ejakulasi yang menyebabkan keluarnya air mani wanita memiliki manfaat kesehatan.

Namun, penelitian menemukan bahwa seks menawarkan beberapa manfaat.

Selama orgasme, tubuh melepaskan hormon pereda nyeri yang dapat membantu meredakan nyeri punggung dan kaki, sakit kepala, dan kram menstruasi.

Segera setelah mencapai klimaks, tubuh melepaskan hormon yang mendorong tidur nyenyak. Hormon ini termasuk prolaktin dan oksitosin.

Beberapa ilmuwan percaya bahwa ejakulasi wanita juga berperan dalam kehamilan.

Mereka menyimpulkan ini karena dalam air mani wanita tersebut mengandung PSA dan fruktosa, yang membantu sperma dalam perjalanan menuju sel telur yang tidak dibuahi.

Namun, yang lain membantah teori ini. Mereka berpendapat bahwa ejakulasi biasanya mengandung urine yang dapat membunuh sperma.

Mereka juga mengatakan bahwa tidak mudah cairan mengalir dari uretra ke vagina, di mana itu akan berperan dalam kehamilan.

Meskipun air mani wanita yang sering disebut keputihan akan berbeda karena beberapa alasan seperti rangsangan.

Jika menemukan adanya perbedaan yang signifikan seperti berbau tajam atau berubah warna, segera konsultasikan dengan dokter.

Perbedaan Air Mani dan Keputihan

Keputihan

Sampai saat ini masih banyak orang yang keliru dan tidak bisa membedakan air mani dengan keputihan.

Meskipun sama-sama cairan yang dikeluarkan melalui vagina, tetapi hal ini berbeda.

Air mani wanita umumnya berwarna kuning encer atau putih encer dan memiliki 3 ciri khas:

  • Keluar saat orgasme dan disusul perasaan lemas.
  • Keluar dengan cara memancar (menyembur), bukan merembes.
  • Memiliki aroma khas. Saat masih basah bau seperti mayang kurma dan saat sudah kering seperti bau telur.

Sedangkan keputihan pada umumnya berwarna bening atau sedikit kuning keruh. Keluarnya bukan dalam keadaan sedang squirting.

Keputihan biasanya lebih banyak keluar saat Moms sedang ovulasi, menyusui, terangsang secara seksual, menggunakan pil KB, atau saat sedang stress.

Keputihan yang normal adalah keputihan yang berwarna bening atau putih, tidak berbau, tidak terlalu banyak, dan tidak menimbulkan gejala gatal atau perih.

Menurut studi Vaginal Discharge, keputihan dapat terjadi akibat perubahan normal pada kadar estrogen.

Ketika kadarnya tinggi, estrogen merangsang serviks untuk menghasilkan sekresi (lendir), dan sejumlah kecil lendir dapat dikeluarkan dari vagina.

Keputihan dapat keluar karena dua kondisi, yaitu:

  • Kondisi normal atau fisiologis. Kondisi ini termasuk kondisi normal dan biasanya keluar karena faktor perubahan hormon.
  • Kondisi patologis. Kondisi ini termasuk tidak normal dan biasanya keluar pada kasus medis tertentu.