Uncategorized

Manfaat dan Risiko Susu Ganja, Modus Baru Pengedaran Narkoba

Susu ganja menjadi modus baru dalam pengedaran narkoba. Susu ganja ialah ganja yang dijadikan bubuk dan dimasukkan ke dalam kemasan berlabel susu. Selanjutnya, susu ini dikonsumsi dengan cara diseduh dengan air.

Menariknya, di tempat di mana ganja adalah legal, susu ganja menjadi hal yang cukup populer, tetapi juga menuai pro kontra. Di satu sisi, susu ganja diklaim memiliki sejumlah manfaat kesehatan. Di sisi lain, konsumsi susu ganja membawa sejumlah risiko.

Di sini, kita akan mempelajari lebih lanjut tentang susu ganja, mulai dari manfaat hingga potensi risikonya.

1. Mengandung semua asam amino esensial

Manfaat dan Risiko Susu Ganja, Modus Baru Pengedaran Narkoba

Protein terdiri dari 20 asam amino. Dari semuanya, ada sembilan asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh. Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Nutrition & Metabolism tahun 2010 menemukan bahwa ekstrak biji ganja mengandung kesembilan asam amino esensial. 

Sembilan asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi tubuh dan yang terkandung dalam susu ganja, adalah histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, dan valin.

2. Mendukung kesehatan kulit

Manfaat dan Risiko Susu Ganja, Modus Baru Pengedaran Narkoba

Susu ganja mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6. Mendapatkan omega yang seimbang dari makanan dapat mendukung respons kulit terhadap peradangan.

Menurut laman WebMD, terdapat beberapa studi yang membuktikan bahwa orang yang mengonsumsi minyak biji ganja maupun asam lemak omega-6 memiliki kulit yang tidak terlalu kering dan menipis daripada orang yang mengonsumsi lebih sedikit asam lemak tersebut.

Sayangnya, penelitian ini tidak mengutip susu ganja secara langsung. Kendati demikian, diyakini bahwa susu ganja dapat memberikan manfaat serupa.

3. Meningkatkan kepadatan tulang

Manfaat dan Risiko Susu Ganja, Modus Baru Pengedaran Narkoba

Terkadang, susu ganja juga diperkaya dengan kalsium yang dapat membantu mempertahankan tulang yang kuat dan sehat serta mencegah osteoporosis. Menurut National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases, asupan kalsium yang rendah dikaitkan dengan penurunan massa tulang dan tingkat patah tulang yang tinggi.

Untuk memaksimalkan penyerapan kalsium, tubuh membutuhkan vitamin D. Jadi, beberapa susu ganja juga diperkaya vitamin D yang penting untuk kesehatan tulang.

Kamu dapat meningkatkan kadar vitamin D dengan berjemur di bawah sinar matahari. Namun, karena paparan sinar matahari dapat meningkatkan risiko kanker kulit, mendapatkan vitamin D dari makanan dirasa lebih baik.

Susu ganja yang tersedia secara komersial biasanya diperkaya dengan vitamin B12. Menurut National Health Institute, asupan vitamin B12 yang cukup dapat membantu menghindari risiko berbagai masalah kesehatan, seperti:

  • Jumlah tombosit, sel darah putih, dan sel darah merah yang rendah.
  • Anemia megaloblastik.
  • Radang pada lidah.
  • Demensia.
  • Infertilitas.
  • Palpitasi jantung.
  • Kulit pucat.
  • Kelelahan.

Vitamin B12 juga penting untuk mencegah masalah neurologis, seperti kehilangan sensasi pada tangan dan kaki.

4. Bisa menjadi alternatif susu kaya akan nutrisi

Susu ganja dapat menjadi alternatif susu bagi individu yang memiliki intoleransi laktosa, alergi susu, atau menerapkan pola makan bebas susu karena berbagai alasan. Selain kalsium, susu juga menyediakan vitamin D, riboflavin, magnesium, fosfor, potasium, vitamin B12, dan vitamin A.

Jika kamu tidak mengonsumsi susu, penting untuk mendapatkan nutrisi utama tersebut dari makanan lain. Menurut National Institutes of Health, mendapatkan makanan yang difortifikasi, seperti susu ganja, adalah salah satu cara untuk membantu mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.

Susu ganja menawarkan lebih sedikit kalori dan lebih sedikit protein, lemak jenuh, dan karbohidrat daripada produk susu sapi, tetapi kamu akan mendapatkan banyak vitamin dan mineral yang sama.

5. Alergi

Cannabis sativa, yang merupakan bahan utama susu ganja, dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang. Namun, menurut studi dalam jurnal Annals of Allergy, Asthma & Immunology tahun 2013, sebagian besar kasus yang dilaporkan terkait dengan paparan melalui rokok dan kontak langsung dengan tanaman.

Gejala alergi ganja umumnya, meliputi ruam, gatal-gatal, atau bengkak. Gejala yang lebih parah, seperti mengi dan sesak napas juga bisa terjadi. Orang dengan alergi tomat, persik, dan kemiri lebih mungkin mengalami alergi terhadap ganja.

6. Diabetes

Terkadang, susu ganja kemasan ditambah dengan banyak gula. Terlalu banyak gula tambahan dapat meningkatkan risiko terkena diabetes. 

Menurut WebMD, beberapa susu ganja juga mengandung pengental, seperti karagenan, guar gum, atau xanthan gum. Ini merupakan zat pembentuk gel yang dapat menyebabkan sakit perut, kembung, peradangan pada sistem pencernaan, dan reaksi merugikan lainnya.

Konsumsi susu ganja memang memiliki manfaat dan risikonya tersendiri. Namun, mengingat di Indonesia ganja termasuk barang ilegal, sebaiknya kamu menghindari konsumsi ganja dan turunannya.