IDNCASH – Squirt adalah jenis orgasme yang membuat Anda mengeluarkan banyak cairan saat ejakulasi. Fokus memberikan rangsangan pada G-spot untuk mendapatkannya.
Seperti halnya pria yang mengeluarkan air mani ketika orgasme, cairan ejakulasi juga dapat keluar dari vagina wanita saat mencapai klimaks. Jenis ejakulasi pada wanita terbagi dalam 2 jenis, antara lain normal dan squirting.
Ejakulasi normal terjadi ketika cairan yang dikeluarkan mirip dengan air mani pria, yang kental dan terlihat seperti susu. Sementara itu, squirt adalah kondisi yang hampir serupa, tapi jumlah cairan yang dikeluarkan sangat banyak.
Apa itu squirting?
Squirting atau squirt adalah keluarnya cairan ejakulasi pada wanita dalam jumlah yang banyak. Banyaknya cairan ejakulasi yang keluar saat orgasme membuatnya menyembur keluar dengan kencang (muncrat) dari dalam vagina.
Kondisi ini terbilang langka dan sulit dialami oleh semua wanita. Dibandingkan ejakulasi normal, cairan yang keluar saat squirt adalah cairan yang tidak berwarna dan tak berbau.
Menurut sebuah studi yang dirilis pada tahun 2013, 79% peserta dan 90% pasangan mereka mengatakan bahwa squirting bisa meningkatkan kehidupan seksnya. Sensasi yang dirasakan masing-masing peserta pun berbeda.
Beberapa peserta mengatakan adanya perubahan pola orgasme mereka. Sementara itu, ada juga laporan yang menyebutkan bahwa peserta merasakan sensasi seperti kesemutan hingga kebutuhan untuk buang air kecil.
Bagaimana squirting terjadi?
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti faktor yang menjadi penyebab squirting. Sebuah penelitian menyebut bahwa kondisi ini terjadi karena rangsangan yang diberikan pada G-spot.
Sementara itu, penelitian lain mengatakan bahwa penyebab squirt adalah rangsangan yang diberikan ke prostat wanita. Lebih lanjut, mereka menyebut cairan yang keluar bukan cairan ejakulasi maupun urine, melainkan cairan prostat.
Tips untuk mencapai squirting
Menurut sejumlah ahli seks, fokus utama agar bisa squirt adalah memberikan rangsangan pada G-Spot. Rangsangan ini bisa diberikan, baik oleh diri Anda maupun pasangan dengan memakai jari, lidah, atau alat bantu seks.
Berikut ini beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk merasakan squirting:
- Memastikan tubuh dalam kondisi rileks
- Menggunakan banyak pelumas saat bercinta
- Melakukan banyak foreplay sebelum bercinta
- Mengombinasikan stimulasi klitoris dengan rangsangan pada G-spot
- Memakai alat bantu seks atau Sex toy yang dirancang khusus untuk merangsang G-spot
- Menekan otot panggul (pelvis) saat mendekati orgasme
- Memperkuat otot vagina dengan melakukan senam kegel
Perlu diingat, cara di atas mungkin cuma berlaku pada beberapa orang saja. Selain itu, Anda tak perlu berkecil hati apabila tidak berhasil squirting karena squirt adalah jenis orgasme yang sebenarnya sama dengan orgasme pada umumnya dan hanya memberikan sensasi berbeda saja saat Anda ejakulasi.
Posisi seks yang dapat membantu squirting
Ketika bercinta dengan pasangan, ada 2 posisi seks yang bisa membantu mempermudah Anda mencapai squirting. Penetrasi penis pada kedua posisi seks tersebut memungkinkan pasangan memberikan rangsangan yang maksimal pada G-spot.
Posisi seks pertama yang bisa Anda lakukan untuk membantu mempermudah terjadinya squirt adalah reverse cowgirl. Reverse cowgirl adalah posisi seks yang mengharuskan Anda duduk di atas pasangan dengan posisi tubuh menghadap ke kakinya. Posisi bercinta ini memungkinkan stimulasi yang maksimal pada G-spot.
Selain reverse cowgirl, posisi seks yang mengharuskan pasangan untuk memberikan penetrasi dari belakang juga bisa memberikan rangsangan maksimal ke G-spot. Salah satu contoh posisi seks yang mengharuskan adanya penetrasi dari belakang yaitu doggy style. Untuk melakukan gaya ini, ambil posisi merangkak dan minta pasangan Anda memberi penetrasi dari belakang.
Apakah squirting berbahaya?
Squirting merupakan jenis orgasme yang tidak berbahaya. Meskipun begitu, memberi tekanan yang berlebihan pada G-spot untuk bisa mencapainya mungkin akan terasa tidak nyaman bagi beberapa orang.
Selain itu, penularan penyakit infeksi menular seksual (IMS) dan sejumlah penyakit lain juga mungkin terjadi dari cairan squirt. Beberapa penyakit yang mungkin ditularkan, di antaranya: