RI resmi batal menjadi tuan rumah piala dunia U-20. Keputusan ini dinyatakan asosiasi sepak bola dunia, FIFA, Rabu (29/3/2023) malam.
Pernyataan pembatalan pun terpampang di situs federasi. Ini setelah pertemuan antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Tapi bagaimana awal mulanya?
Kronologi
Sebenarnya isu pembatalan muncul saat FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U-2023 di Denpasara Bali, 31 Maret mendatang. Pembatalan ini berkaitan erat dengan penolakan terhadap tim nasional (Timnas) Israel yang juga menjadi peserta.
Diketahui, Israel menjadi runner up Grup B Piala Eropa U-19 2022. Ini setelah Serbia tunduk 2-3 dari Austria pada 25 Juni 2022 lalu.
Setelahnya, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) melalui jumpa pers pada 29 Juni 2022 menolak kedatangan Israel. Sejak saat itu, satu persatu kelompok masyarakat pun mulai berani menyatakan penolakan.
Polemik semakin memanas setelah Gubernur Bali, I Wayan Koster menuliskan surat ke Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) pada 14 Maret 2023. Dalam surat yang ditujukan, Koster menolak Israel bermain di Bali setelah sebelumnya membuat twit di media sosial soal penolakan Israel.
Setelah Koster, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pun juga ikut menolak Israel bermain di wilayah Solo secara terang-terangan. Keduanya menggunakan ideologi Bung Karno jadi landasan penolakan.
DPRD Jawa Barat, kelompok sepak bola Palembang, hingga organisasi masyarakat (ormas) pun ikut beramai-ramai menolak Israel. Bahkan, ada ormas yang sampai melayangkan ancaman.
Ini juga diikuti organisasi keagamaan. MUI menyatakan penolakan, tetapi NU tidak mempermasalahkan.
Tak lama kemudian, Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Palestina, Zuhair Al Shun pada 24 Maret 2023. Dubes Palestina mengatakan Indonesia tak usah mempermasalahkan kehadiran Israel U-20 di Indonesia seraya menyebutkan bahwa negaranya tidak mau masuk ke dalam pusaran polemik.
Pernyataan Lengkap FIFA
FIFA sendiri memberi pernyataan lengkap di situsnya. Berikut pernyataan lengkapnya dikutip CNBC Indonesia.
“Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir, FIFA memutuskan, karena kondisi terkini, untuk mengeluarkan Indonesia dari tuan rumah Piala Dunia 2023 FIFA U-20. Tuan rumah baru akan segera diumumkan secepatnya, dengan tanggal pertandingan yang tertia tetap tak berubah. Sanksi potensial terhadap PSSI akan diputuskan ke depan
FIFA menggarisbawahi tetap akan berkomitmen aktif membantu PSSI dan bekerja sama erat dengan pemerintahan Presiden Jokowi dalam proses transformasi persepakbolaan Indonesia, khususnya pasca tragedi pada Oktober 2022. Anggota dari FIFA akan hadir di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang dan akan menyediakan asistensi ke PSSI, di bawah kepemimpinan Thohir
Pertemuan baru antara Presiden FIFA dan Ketum PSSI untuk pembahasan lebih lanjut akan dijadwalkan dalam waktu dekat.”
Kata Erick Thohir
Sementara itu Erick Thohir juga memberi pernyataan pers. Ia mengaku sudah berjuang maksimal.
“Saya sudah berjuang maksimal,” tegasnya seperti dikutip dari siaran pers.
“Setelah menyampaikan surat dari Presiden Jokowi, dan berbicara panjang dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, kita harus menerima keputusan FIFA yang membatalkan penyelenggaraan event yang kita sama-sama nantikan itu,” ujar Erick.
Ia menambahkan, keputusan yang merupakan kewenangan FIFA sebagai lembaga tertinggi sepak bola dunia dengan 211 anggota. Jadi, tidak bisa ditolak lagi.
“Indonesia adalah salah satu anggota FIFA, sehingga untuk urusan sepakbola internasional, kita harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan,” jelasnya.
“Meskipun saya tadi sudah menyampaikan segala hal kepada Gianni, apa yang dititipkan presiden, pecinta sepakbola, anak-anak timnas U-20, dan juga suporter setia sepakbola, tapi karena kita anggotanya dan FIFA menilai situasi saat ini tidak bisa dilanjutkan penyelenggaraannya, maka kita harus tunduk,” tambahnya yang menemui bos FIFA di Doha, Qatar.