Uncategorized

Kisah Kohinoor, Berlian di Mahkota Ratu Elizabeth II yang Jadi Kontroversi

Mahkota berhiaskan berlian Kohinoor diletakkan di atas peti jenazah Ibu Suri Ratu Elizabeth pada 05 April 2002. Foto: Toby Melville / POOL / AFP
Mahkota berhiaskan berlian Kohinoor diletakkan di atas peti jenazah Ibu Suri Ratu Elizabeth

Salah satu topik yang cukup ramai diperbincangkan adalah soal berlian yang ada pada mahkota milik kerajaan. Di Twitter beberapa waktu lalu, terutama di kawasan India, berlian bernama Kohinoor itu jadi trending.

Jadi, berlian Kohinoor dipasang di bagian depan tengah mahkota Ratu Elizabeth the Queen Mother, istri Raja George VI sekaligus ibu Ratu Elizabeth II. Mahkota ini memang dibuat khusus untuk Queen Mother pada 1937 dan dipakai ketika penobatan suaminya pada 12 Mei 1937.

Queen Mother memakai mahkota berhiaskan berlian Kohinoor saat penobatan suaminya, Raja George VI di Istana Buckingham di London pada tahun 1937. Foto: PLANET NEWS / AFP
(Queen Mother memakai mahkota berhiaskan berlian Kohinoor saat penobatan suaminya, Raja George VI di Istana Buckingham di London pada tahun 1937.)

Mahkota tersebut dilengkapi dengan topi velvet warna ungu dan aksen lainnya. Terdapat juga 2.800 berlian yang ditata dalam bingkai platinum.

Desainnya juga dilengkapi dengan salib di bagian atas dan hiasan berlian pemberian dari Sultan Turki untuk Ratu Victoria pada 1856. Saat ini, mahkota tersebut berada di salah satu istana kerajaan, Tower of London.

Kohinoor (dibaca: Koh-i-Noor) sendiri merupakan batu permata 105 karat. Namanya diambil dari bahasa Persia yang berarti mountain of light atau dalam bahasa Indonesia, gunung cahaya.

Berlian ini jadi pusat atau fokus utama pada mahkota Queen Mother. Mengutip New York Post, Kohinoor aslinya berukuran 186 karat sebelum dipotong. Ukuran tersebut membuat Kohinoor jadi salah satu potongan berlian terbesar di dunia.

Sejarah kepemilikan berlian Kohinoor

Direktur Eksekutif Jewels de Paragon (JDP) Pavana Kishore menunjukkan berlian "Koh-I-Noor" yang dipamerkan bersama berlian terkenal lainnya di pameran bertajuk "100 Berlian Terkenal Dunia" di Bangalore 19 Mei 2002. Foto: STR/AFP
Direktur Eksekutif Jewels de Paragon (JDP) Pavana Kishore menunjukkan berlian “Koh-I-Noor” yang dipamerkan bersama berlian terkenal lainnya di pameran bertajuk “100 Berlian Terkenal Dunia”

Mengutip Independent, perkara berlian ini jadi konflik dalam hubungan antara India dan Inggris. Sebab banyak masyarakat India meyakini bahwa berlian yang ditemukan di India pada abad ke-14 itu ‘dicuri’ selama rezim kolonial.

Menurut laporan Independent, Kohinoor pertama kali dibahas dalam sebuah tulisan yang dirilis pada 1628 di masa Kesultanan Mughal. Berlian tersebut dulunya ditempatkan di Takhta Merak milik penguasa Mughal, Shah Jahan.

Setelah itu, Kohinoor jatuh ke tangan pemimpin Persia, Nader Shah, ketika ia menginvasi Delhi, India, pada 1739. Kemudian, berlian tersebut terus diturunkan ke berbagai penguasa di Asia Tengah.

Klaim kepemilikan berlian tersebut tak cuma datang dari India, tapi juga Pakistan. Sebelum berakhir di mahkota Kerajaan Inggris, kepemilikan berlian tersebut sempat bergilir. Mulai dari Rajput (kelompok kasta di India), para pangeran dari Kesultanan Mughal di India, prajurit Iran, penguasa Afghanistan, dan Maharaja Punjabi dari India.

Dalam buku Koh-i-Noor: The History of the World’s Most Infamous Diamond yang ditulis oleh sejarawan Anita Anand dan William Dalrymple, berlian tersebut jatuh ke Sikh Ranjit Singh dari Pakistan pada 1813.

Tapi, Sikh Ranjit Singh kemudian mengembalikan berlian Kohinoor ke India dan ia meninggal pada 1839. Kala itu, di tahun yang sama, perusahaan saham gabungan British East India Company telah menguasai banyak wilayah anak benua India.

Mereka pun mulai mengincar berlian Kohinoor karena pemilik berlian ini dinilai akan menjadi simbol kekuatan dan superioritas kolonial. Meski begitu, mereka tak langsung bisa mendapatkan Kohinoor. Baru pada 1949, Inggris berhasil menguasai berlian legendaris tersebut.

Peti jenazah Ibu Suri Ratu Elizabeth dengan mahkota diatasnya dibawa keluar dari Kapel Ratu, Istana St. James, di pusat kota London, dibawa oleh tentara Pengawal Kerajaan Irlandia, dalam perjalanan ke Westminster Hall, 05 April 2002. Foto: Toby Melville / POOL / AFP
Peti jenazah Ibu Suri Ratu Elizabeth dengan mahkota diatasnya dibawa keluar dari Kapel Ratu, Istana St. James, di pusat kota London, dibawa oleh tentara

Di masa yang sama, Inggris tengah memenjarakan Rani Jindan, istri termuda mendiang Sikh Ranjit Singh sekaligus ibu dari Maharaja terakhir, Duleep Singh. Kabarnya, mereka adalah satu-satunya keturunan kerajaan Punjabi yang tersisa.

Kerajaan Inggris sendiri melalui situs resminya menyatakan bahwa Kohinoor digali dari tambang Golconda di India Selatan Tengah sebelum diserahkan ke monarki Inggris pada 1849.

Berlian tersebut kemudian menjadi bagian dari permata mahkota Ratu Victoria yang memimpin Inggris dari 1837-1901. Kohinoor lalu jadi satu dari ratusan permata lain yang juga disebut punya nilai budaya, sejarah, dan simbol tak ternilai.

Tapi masyarakat India dan dunia yang mengetahui tentang sejarah ini banyak meyakini bahwa mahkota Kohinoor dipenuhi kutukan karena kisah tragis di baliknya.

Kabarnya mahkota dengan berlian Kohinoor akan dipakai Camilla

Raja Charles III dan Permaisuri Camilla Parker Bowles menerima Pesan Belasungkawa dari Alex Maskey, Ketua Majelis Irlandia Utara, di Kastil Hillsborough, Irlandia Utara, pada Kamis (13/9/2022). Foto: Niall Carson/Pool via REUTERS

Sepeninggal Ratu Elizabeth II, kabarnya mahkota Queen Mother ini akan diberikan pada Camilla. Sebab suaminya, Raja Charles III telah resmi jadi penguasa Inggris.

Menurut Daily Mail, karena dulunya mahkota tersebut dipakai oleh Queen Consort alias permaisuri, maka status Camilla yang kini juga jadi permaisuri membuatnya punya kesempatan besar untuk memakai mahkota berhiaskan Kohinoor itu.

Kondisi inilah yang kemudian memicu kemarahan publik di media sosial. Tak sedikit yang membuat cuitan dan meminta Kerajaan Inggris mengembalikan berlian Kohinoor ke negara asalnya.

“Perjalanan Kohinoor: Dari India ke Inggris. Itu harusnya kembali ke asalnya, paling tidak itu yang bisa dilakukan Inggris terhadap eksploitasi, penindasan, rasisme, perbudakan selama berabad-abad yang dialami orang-orang di anak benua India,” tulis pemilik akun Twitter Anushree.