Gunung Marapi mengalami erupsi tiga kali hingga Sabtu (7/1) siang. Gunung yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) itu erupsi mulai pukul 06.11 WIB.
Menurut laman Magma ESDM, erupsi terjadi sejak pukul 06.11 WIB, dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 300 meter di atas puncak atau 3.191 meter di atas permukaan laut.
Laman tersebut menjelaskan erupsi pertama mengakibatkan kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 13.4 mm dan durasi 45 detik.
Erupsi kedua terjadi pukul 09.00 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 200 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas tebal ke arah tenggara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 2.4 mm dan durasi 109 detik.
Erupsi ketiga terjadi pukul 10.34 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 250 m di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 11 mm dan durasi 40 detik.
Dalam laporan yang ditulis Ahmad Rifandi tersebut, meminta masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung Marapi.
Kemudian, ia mengatakan saat ini gunung vulkanis tersebut berstatus level II waspada dengan warna abu cenderung keabu-abuan menandakan adanya aktivitas gunung api yang pesat.
“Masyarakat atau wisatawan diminta tidak mendekati gunung pada radius 3 km dari kawah atau puncak,” tulisnya.
Sementara Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang mengelola Taman Wisata Alam (TWA) Marapi menutup sementara jalur pendakian hingga batas waktu yang belum ditentukan.