Uncategorized

Gempa Turki-Suriah, Korban Tewas Tembus 9.600 Orang

Korban meninggal dunia akibat gempa Turki-Suriah pada Senin (6/2) bertambah menjadi 9.638 jiwa hari ini Rabu (8/2).

Sementara itu, lebih dari 38 ribu orang dilaporkan mengalami luka-luka.

Di Suriah, sedikitnya 2.530 orang dipastikan meninggal dunia. Data itu mencakup wilayah baik yang berada di bawah kendali pemerintah maupun pemberontak.

Gempa dengan magnitudo 7,7 melanda Turki hingga Suriah. Guncangan ini juga terasa sampai Lebanon, Mesir, Siprus, Israel, dan Irak.

Kemudian pada Agustus 1999, gempa bermagnitudo 7,6 melanda Izmit. Akibat bencana ini, lebih dari 17 ribu orang tewas.

Turki memang berada di salah satu zona gempa paling aktif di dunia.

Sebelumnya, gempa dengan magnitudo 7,8 terjadi di Turki pada Senin (6/2) dan mengakibatkan 500 korban jiwa dan 3000 orang luka-luka. Selain Turki, beberapa negara seperti Suriah, Lebanon, dan Israel juga terdampak.

Kedalaman gempa yang terjadi pada Senin (6/2) pukul 01.17.36 GMT(pukul 08.17.36 WIB) ini mencapai 24,1 kilometer.

Dikutip dari New York Times, lembaga pemantau geologi AS (USGS) mencatat ada 24 gempa susulan setelah gempa utama di Turki. Pusat gempa terjadi kira-kira di sepanjang Patahan Anatolia Timur (East Anatolian Fault).

Seismolog USGS, Susan Hough dalam twitnya mengatakan, gempa berdampak mematikan dan luas karena lokasi dan kedalamannya yang dangkal.

“Dunia telah melihat magnitudo yang lebih besar dari [gempa] ini selama 10-20 tahun terakhir,” kicaunya.

“Tetapi gempa yang dekat dengan M8 tidak umum terjadi pada sistem patahan sesar dangkal, dan karena kedekatannya dengan pusat populasi dapat sangat mematikan.”

Pendapat Hicks senada dengan Karl Lang, asisten profesor di Sekolah Ilmu Bumi dan Atmosfer Universitas Teknologi Georgia, AS. Ia mengatakan daerah yang dilanda gempa memang rentan terhadap aktivitas seismik.

“Ini adalah zona patahan yang sangat besar, tapi ini adalah gempa bumi yang lebih besar daripada yang pernah mereka alami sebelumnya,” kata dia, dikutip dari CNN.