5. Vitamin B
Sekresi vagina dapat diubah oleh faktor hormonal dan makanan. Fungsi kekebalan yang tepat penting untuk kesehatan vagina, dan vitamin B kompleks (mencakup delapan jenis vitamin B) meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, mengutip Insider.
Vitamin B bisa didapat dari pola makan sehari-hari, seperti daging unggas, ikan, kentang, dan pisang. Jika tidak yakin dapat memenuhi kebutuhan asupannya lewat pola makan, konsumsi suplemen dapat dipertimbangkan. Hindari konsumsi vitamin B secara berlebihan karena dapat menyebabkan kurangnya kontrol otot, masalah perut, dan lesi yang menyakitkan.
6. Dehydroepiandrosterone (DHEA)
Estrogen menjaga sistem reproduksi perempuan tetap teratur, dan DHEA merupakan sumber estrogen yang penting. Sebetulnya tubuh memproduksi DHEA. Produksi meningkat saat berusia 10 tahun, mencapai puncaknya pada usia 20-an, dan kemudian menurun.
Penelitian dalam jurnal Menopause tahun 2016 menemukan bahwa 6,5 mg DHEA supositoria harian membantu memperbaiki kekeringan vagina pada perempuan setelah 12 minggu.
Gairah seks atau libido rendah juga bisa membuat vagina kering. Studi dalam Journal of Women’s Health tahun 2020 telah menunjukkan bahwa DHEA dapat membantu menjaga libido.
7. Asam hialuronat
Asam hialuronat mungkin merupakan bahan yang tak lagi asing untuk produk perawatan wajah. Ternyata, ini juga bisa bermanfaat bagi organ intim, lo!
Menurut penelitian terhadap 42 perempuan pascamenopause dalam jurnal Archives of Gynecology and Obstetrics tahun 2011, partisipan yang menggunakan tablet vagina garam natrium asam hialuronat selama 8 minggu mengalami peningkatan yang signifikan dalam atrofi vagina dibandingkan dengan mereka yang menggunakan tablet estradiol.
Tinjauan ilmiah dalam The Journal of Sexual Medicine tahun 2021 juga menemukan bahwa asam hialuronat dapat menjadi pengobatan alternatif bagi mereka yang tidak dapat menggunakan perawatan hormon untuk memperbaiki kekeringan pada vagina. Dikatakan juga bahwa perawatan dengan asam hialuronat dan estrogen memperbaiki atrofi vagina.
8. Boron
ilustrasi vagina kering (unsplash.com/Marvin Meyer)
Boron memang mineral nonesensial, tetapi mineral ini banyak terdapat dalam makanan seperti sayuran hijau, plum, kismis, almon, dan kopi. Walaupun manfaat boron bagi kesehatan masih dicari tahu, tetapi beberapa penelitian telah mengaitkannya dengan hormon seks.
Studi lampau berskala kecil dalam FASEB Journal tahun 1987 menemukan bahwa kadar estradiol serum meningkat secara signifikan pada perempuan yang menerima suplemen boron, terutama pada mereka yang juga mengikuti pola makan rendah magnesium.
Kadar estradiol lebih rendah pada perempuan menopause, dan kadar estradiol yang rendah dapat membuat vagina kering, iritasi, dan gatal. Akan tetapi, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui dampak mineral ini terhadap vagina.
9. Minyak sea buckthorn
Suplemen alami ini berasal dari daun, biji, dan buah semak yang disebut tanaman buckthorn laut. Berkat kandungan asam lemaknya, minyak ini dapat membantu mencegah kulit kehilangan air sekaligus memperkuat penghalang (barrier) kulit.
Karena kekeringan vagina dapat berasal dari penipisan lendir vagina, sebuah penelitian kecil dalam jurnal Maturitas tahun 2014 menyelidiki apakah minyak buckthorn laut oral dapat membantu “integritas mukosa.”
Peserta yang mengonsumsi 3 gram minyak buckthorn laut setiap hari selama tiga bulan memiliki “kecenderungan peningkatan” kualitas lendir dibandingkan dengan kelompok plasebo. Akan tetapi, mengingat ini adalah penelitian berskala kecil, penelitian lebih lanjut diperlukan.
Itulah vitamin dan suplemen untuk membantu meningkatkan lubrikasi vagina. Kekeringan vagina dapat memengaruhi perempuan usia berapa pun, tetapi sangat umum saat menopause. Bicarakan dengan dokter sebelum mulai menggunakan suplemen apa pun dalam rutinitas, terutama jika memiliki kondisi medis yang mendasarinya atau sedang minum obat.