9. Hindari rokok
Bahan kimia dari rokok dapat melukai pembuluh darah di penis, mencegah penis terisi darah dan meregang. Kerusakan pada aliran darah ini dapat memengaruhi kemampuan ereksi, bahkan jika mendapat rangsangan sekalipun.
Sebuah penelitian dilakukan oleh tim Boston University of Medicine yang melibatkan 200 laki-laki. Hasilnya, individu yang merokok memiliki penis dengan ereksi lebih pendek dibandingkan laki-laki yang tidak merokok. Maka dari itu, sebaiknya mengurangi bahkan menghentikan rokok sebagai upaya memperbesar penis.
10. Latihan kegel
Bukan hanya bermanfaat bagi vagina dan perempuan, senam kegel juga memberikan dampak bagi penis. Latihan kegel melibatkan kontraksi, pelenturan, dan pelepasan otot dasar panggul, yang membentang dari sfingter urin ke anus.
Melakukan kegel secara rutin dapat membuat ereksi lebih kuat dan meningkatkan sirkulasi darah di penis. Dengan begitu, ukuran penis pun ikut bertambah, sekaligus mencegah risiko disfungsi ereksi.
11. Perbanyak sayur dan buah
Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat akan banyak membantu meningkatkan aliran darah ke penis. Hasilnya, penis dapat meregang dengan maksimal dan memberikan ukuran lebih besar.
Bayam, apel, alpukat, wortel, tomat, bahkan cabai mengandung senyawa yang bermanfaat menambah volume penis. Selain itu, memasukkan bahan-bahan tersebut dalam menu diet harian dapat meningkatkan kualitas sperma, menaikkan testosteron, bahkan menjaga kesehatan prostat.
12. Operasi ligamen suspensory
Opsi cara memperbesar penis ke-12 yakni melalui prosedur medis bernama operasi ligamen suspensory. Singkatnya, dokter akan menghilangkan ligamen dan menempelkan penis langsung ke tulang kemaluan. Dengan begitu, sudut saat ereksi akan berubah dan membuat penis tampak lebih besar.
Namun, tindakan ini bukan tanpa risiko. Mengingat bahwa tidak adanya ligamen yang menyokong penis saat ereksi, penis menjadi tidak stabil dan berpotensi tinggi cedera. Selain itu, ligamen dapat tumbuh kembali dan menyebabkan penampilan penis yang lebih pendek.
13. Injeksi lemak
Tindakan medis lain yang bisa dilakukan untuk memperbesar penis yakni dengan injeksi lemak. Sesuai namanya, lemak akan dipindah dengan cara disuntikkan dari anggota tubuh lain ke batang penis. Dengan begitu, penis tampak lebih besar dan panjang.
Sama seperti prosedur lain, injeksi lemak juga berisiko. Beberapa lemak yang disuntikkan mungkin menyebar tidak merata atau diserap kembali oleh tubuh. Akibatnya, penis justru melengkung atau bentuknya tidak rata dan terlihat tak beraturan.
14. Cangkok jaringan
Teknik lain yang bisa digunakan menambah lebar atau panjang penis adalah okulasi jaringan. Prosedur yang juga dinamakan cangkok jaringan ini melibatkan pengambilan sepotong kulit dan lapisan lemak dari bagian tubuh lain. Cangkok ini kemudian dijahit ke batang penis.
Meski kerap dijadikan opsi cara memperbesar penis secara medis, belum ada bukti bahwa prosedur ini aman. Dilansir Mayo Clinic, cangkok jaringan ke penis berisiko infeksi dan jaringan parut. Hasilnya justru dapat merusak bentuk penis dan memengaruhi kemampuan ereksi.
15. Implan penis
Bukan hanya payudara, penis besar pun bisa didapatkan dengan implan. Operasi ini menempatkan bahan tambahan di bawah kulit penis. Dengan begitu, menghasilkan penampilan penis yang lebih tebal.
Mirip dengan implan payudara, implan penis juga berisiko infeksi. Selain itu, adanya masalah dengan implan yang ditanam membutuhkan pembedahan berulang untuk mengangkat cangkok. Selain itu, efek samping pemendekan, jaringan parut, dan lengkungan pada penis dapat terjadi.
16. Filler penis
Dilansir Ro, beberapa dokter memiliki prosedur filler alias penyuntikan pengisi kosmetik sementara ke dalam penis. Operasi ini mungkin melibatkan Restylane dan Juvederm yang terbukti dapat menambah volume di pipi, dagu, dan berbagai area di tubuh lain. Filler ini akan bertahan enam bulan hingga akhirnya diserap tubuh.
Meski demikian, opsi tersebut mungkin pilihan bijak. Penis adalah organ yang sangat vaskular, penuh dengan otot polos dan ruang yang menampung darah. Ketika menyuntikkan filler, risikonya adalah tidak memenuhi seluruh ruang. Hasilnya, penis justru tampak bergelombang dan tidak natural.
17. Operasi peningkatan ketebalan penis
Masih dari sumber yang sama, peningkatan ketebalan penis mungkin dilakukan dengan menambahkan zat tambahan. Ada AlloDerm atau jaringan steril yang diambil dari mayat. Zat tersebut dibungkus di bawah kulit penis seperti rumput laut dalam gulungan sushi dan meningkatkan ketebalan.
Sayangnya, AlloDerm hanya disetujui untuk terapi luka bakar dan bedah rekonstruktif, bukan pembesaran penis. Meski demikian, penyedia layanan kesehatan mungkin menggunakannya jika memang satu-satunya opsi yang terbaik bagi pasien.
Opsi cara memperbesar penis di atas bisa saja berhasil, tetapi beberapa memiliki efek samping berbahaya. Untuk itu, mengomunikasikan preferensi seksual pada pasangan akan jauh membantu meningkatkan kualitas seks tanpa harus mengambil risiko jangka panjang.