Saat kamu sudah mulai aktif melakukan aktivitas seksual bersama pasanganmu, mungkin kamu akan mendengar beberapa mitos terkait air mani. Pasalnya, ada banyak mitos tentang air mani yang mungkin membuatmu menjadi berpikir dua kali apakah itu benar atau hanya kebohongan belaka.
Mulai dari mitos kegunaan air mani untuk perawatan wajah hingga jumlah air mani berkaitan dengan kepuasan seksual, semua akan Popbela bahas kebenarannya di bawah ini. Simak artikel yang dikutip dari laman Bolde berikut ini!
1. Air mani dan sperma adalah sama
Hal yang pertama kali perlu diluruskan adalah bahwa air mani dan sperma adalah dua jenis yang berbeda. Air mani atau semen adalah apa yang diproduksi oleh penis saat ejakulasi. Sedangkan sperma merupakan kandungan yang ditemukan di dalam air mani, yang membantu proses pembuahan sel telur saat berhubungan seks sehingga meyebabkan kehamilan.
2. Tinggi akan protein
Adakah dari kalian yang pernah mendengar cerita bahwa air mani sangat tinggi akan protein? Jadi, ketika kamu menelannya, maka protein yang ada di dalamnya akan memberi banyak manfaat layaknya sumber protein lainnya.
Faktanya, sperma hanya mengandung sedikit protein. Protein itu akan memberi energi bagi sperma untuk berenang. Akan tetapi, kandungan protein yang ada di dalam setengah gelas air mani hanya setara satu putih telur. Lagi pula, laki-laki hanya ejakulasi sekitar setengah sendok teh hingga satu sendok teh penuh. Jadi, sperma sangat tinggi akan protein tidak benar adanya, ya!
3. Jumlah air mani menentukan seberapa baik seks dilakukan
Mungkin kamu merasa sedikit khawatir saat ejakulasi dan juga air mani yang dihasilkan pasanganmu tidak begitu banyak. Kamu berpikir bahwa hal itu disebabkan karena aktivitas seksual yang kurang memuaskan.
Padahal, antara jumlah air mani yang keluar dengan seks yang kalian lakukan tidak memiliki keterikatan. Jika ejakulasi pasanganmu menghasilkan lebih sedikit air mani, itu artinya ada perubahan di dalam sistem tubuhnya.
4. Air mani sedikit, tidak punya anak
Begitu pula dengan tingkat kesuburan yang sering dikaitkan dengan jumlah sperma yang dikeluarkan. Laki-laki yang memiliki air mani lebih sedikit daripada jumlah umumnya dianggap tidak akan mampu memiliki keturunan.
Tentu hal itu tidak benar, ya. Mampu atau tidaknya memberikan keturunan bukan dilihat dari jumlah air mani yang dikeluarkan. Akan tetapi, seberapa baik kualitas sperma tersebut. Jika dalam jumlah yang sedikit tersebut sperma memiliki kualitas yang baik, maka memiliki keturunan adalah hal yang sangat mungkin terjadi.
5. Makanan bisa mengubah rasa air mani
Ini adalah bentuk mitos yang lainnya. Beberapa orang mengatakan bahwa dengan mengonsumsi nanas dan makanan sehat lainnya, air mani akan terasa lebih enak. Namun, belum ada penelitian atau bukti yang valid terkait mitos yang satu ini. Apa kamu memercayainya?
6. Sperma dapat bertahan hidup di luar tubuh
Sebagian orang merasa khawatir dengan sperma yang telah mengering di pakaian dapat membuatnya hamil jika masuk ke dalam tubuh. Padahal yang sebenarnya terjadi adalah sperma akan segera mati dengan cepat ketika ia keluar dari tubuh.
7. Air mani baik untuk kulit
Ketika kamu dan pasangan melakukan seks oral, maka saat air mani keluar mengenai bagian wajahmu, mungkin kamu berpikir bahwa protein yang ada di dalam air mani bisa memberi manfaat bagi kesehatan wajah. Sayangnya, ini adalah pendapat yang keliru.
Faktanya, air mani tidak memberi dampak baik bagi kulitmu. Sebab, sebagian kecil dari protein yang ada di dalam air mani bisa menyebabkan iritasi kulit, seperti timbulnya rasa gatal dan perih.
8. Air mani aman dikonsumsi
Selain karena hanya sedikit mengandung protein, alasan lainnya sebaiknya kamu tidak percaya pada mitos bahwa air mani aman untuk dikonsumsi adalah fakta bahwa air mani bisa menyebabkan reaksi alergi. Alergi air mani jarang terjadi, namun hal itu sangat bisa dialami oleh sebagian orang.
Gejala alergi air mani meliputi rasa terbakar, gatal, dan kemerahan yang terjadi dalam waktu setengah jam setelah kontak dengan air mani. Jadi, sebaiknya kamu tidak mengacaukan pengalaman seksmu dengan percobaan menelan air mani, ya.
9. Pra-ejakulasi tidak mengandung sperma
Jika pasanganmu belum ejakulasi untuk sementara waktu, kamu mungkin akan berpikir bahwa tidak akan ada sperma di dalam pre-cum atau pra ejakulasinya. Padahal, keberadaan sperma itu sangat mungkin terjadi.
Dalam sebuah penelitian terhadap 27 laki-laki, 41% di antara mereka memiliki jejak air mani di dalam pre-cum-nya. Sedangkan 10 dari mereka juga memiliki pra ejakulasi yang mengandung sperma.
10. Air mani tidak memengaruhi kesuburan perempuan
Mungkin kamu berpikir bahwa satu-satunya pekerjaan air mani adalah menghasilkan sperma untuk membuahi sel telur, tapi tidak sampai memengaruhi kesuburan perempuan. Faktanya, para ilmuwan telah menemukan bahwa protein dalam air mani memicu ovulasi pada perempuan dengan mengirimkan sinyal hormonal ke otak. Sinyal hormon itulah yang akan memicu hormon lain agar melepaskan sel telur dari ovarium.
11. Jika konsistensi berubah, tanda ada masalah kesehatan
Bisa dibilang, ini tidak sepenuhnya salah. Sebab, jika perubahan konsistensi air mani disertai dengan berubahnya warna menjadi hijau atau kuning, bisa jadi itu menandakan adanya infeksi menular seksual. Namun, jika konsistensi hanya berubah dari kental menjadi sedikit cair, itu disebabkan karena seberapa baik hidrasi pada laki-laki tersebut.