Posisi misionaris klasik memang terasa intim dan favorit buat banyak pasangan. Posisi ini melibatkan banyak sentuhan kulit, kontak mata, dan saling berhadapan yang memudahkan mencium.
Walaupun favorit, tetapi melakukan hal yang sama terus-menerus bisa terasa membosankan. Kalau kamu dan pasangan menikmati posisi seks misionaris klasik, tak ada salahnya untuk mencoba beberapa variasi.
Selain menambah gairan bercinta, variasi posisi misionaris yang akan dipaparkan di bawah ini mampu memberi rangsangan di area klitoris internal, alias G-spot, yang sayang untuk dilewatkan!
Variasi posisi misionaris
Tertarik menambah “bumbu” saat berhubungan seks, tetapi menyukai gaya seks misionaris? Coba beberapa variasi posisi misionaris ini saja.
Keuntungannya, kamu tetap bisa terhubung melalui pandangan mata dengan pasangan. Posisi ini terhitung aman dan gak melakukan gerakan rumit yang memicu risiko cedera. Penasaran apa saja?
1. The raised missionary
Sesuai namanya, variasi seks posisi misionaris ini membuat pinggul dinaikkan ke bantal. Gak harus menggunakan bantal seks, kamu bisa memanfaatkan bantal apa saja yang menurutmu dan pasangan nyaman digunakan.
Dengan posisi pantat yang terangkat, penetrasi akan lebih mudah. Selain itu, gerakan “menggiling” pada posisi raised missionary memungkinkan perempuan mendapatkan stimulasi klitoris yang maksimal.
Caranya: Cukup berbaring dengan pantat dinaikkan ke bantal dan membuka kedua kaki yang ditekuk ke dalam. Kemudian, pasangan akan melakukan penetrasi dengan menumpukan diri pada lutut. Bagi penerima, kamu bisa meningkatkan kedekatan dengan melingkarkan kedua kaki di pinggul pasangan.
2. The mountain climber
Sebelum mencoba posisi the mountain climber, pastikan pasangan memiliki lengan atas yang kuat, ya. Pasalnya, gerakan posisi ini mengandalkan kedua tangan hingga bahu sebagai tumpuan.
Jika kamu tertarik dengan penetrasi yang cepat dan sedikit kasar, maka the mountain climber cocok untuk dicoba. Sebelum menerapkannya, jangan lupa tanyakan pasangan dulu.
Caranya: Berbaring seperti misionaris klasik dengan kaki ditekuk ke atas (atau melingkarkannya ke pinggul pasangan. Pasangan memosisikan diri di atas kamu dengan bertumpu pada kedua tangan layaknya hendak push-up. Jadi, selama bercinta lutut benar-benar terangkat dan mengandalkan tangan untuk memompa tubuh.
3. The open pincher
Seperti versi klasik, variasi seks posisi misionaris ini juga memberikan sensasi penetrasi yang sama menyenangkannya. The open pincher alias “penjepit terbuka” ini memungkinkan pasangan yang berada di atas melakukan penetrasi vagina maupun anal secara maksimal.
Posisi ini merupakan bagian dari seks tantra, lo! Dengan tubuh yang sedemikian, mampu menciptakan kontak mata dan interaksi pasangan selama bercinta
Caranya: Cobalah berbaring dengan kedua kaki terangkat layaknya bentuk V, sedangkan yang di atas dalam posisi duduk terbuka dengan melipatkan kedua kaki ke belakang. Tubuhmu bisa bertumpu pada lutut dan berpegangan kedua kaki pasangan untuk menjaga keseimbangan.
4. Stand and deliver
Bosan dengan posisi berbaring? Tambah sedikit tantangan untuk bergerak dengan berdiri. Dengan area tubuh atas yang terbuka, pasangan bisa memberikan rangsangan tambahan seperti memainkan klitoris perempuan.
Posisi ini juga memungkinkanmu menggunakan alat bantu seks sebagai penambah gairah seksual. Misalnya, pengisap klitoris atau vibrator.
Caranya: Berbaring di tepi kasur dengan bagian kaki terangkat ke atas. Lalu, pasangan melakukan penetrasi sembari berdiri sejajar dengan posisi. Sandarkan kedua kaki di pundak pasangan untuk mendapatkan sensasi penetrasi yang lebih dalam.
5. Reclining missionary
Jika kamu memiliki ayunan seks, maka variasi posisi reclining missionary ini harus dicoba. Dengan bantuan ayunan, penerima bisa menggantung dan mendapatkan pengalaman seks yang berbeda.
Kemudahan merangsang klitoris manual juga menjadi alasan kenapa posisi ini wajib, setidaknya sekali, untuk dicoba bersama pasangan. Stimulasi ganda dapat membantumu mencapai puncak kepuasan.
Caranya: Duduk di ayunan dan menggenggam tali sebagai pegangan. Lalu, pasangan atau pemberi memosisikan diri di depan area intim penerima untuk melakukan penetrasi. Mirip stand and deliver, tetapi ayunan membuatmu dan pasangan harus bekerja sama untuk menstabilkan gerakan.