6. Infeksi menular seksual
Dalam beberapa kasus, penis yang sakit mengindikasikan infeksi menular seksual (IMS) Beberapa yang umum termasuk herpes genital, klamidia, gonore, dan sifilis.
Gejala lain dari IMS dapat meliputi:
- Sensasi gatal atau terbakar di penis.
- Keluar cairan dari penis.
- Nyeri panggul.
- Luka, lecet, atau benjolan pada atau di sekitar penis, anus, atau mulut.
- Rasa sakit atau sensasi terbakar saat buang air kecil.
- Sering buang air kecil.
7. Infeksi saluran kemih
Jika bakteri dari sistem pencernaan mencapai saluran kemih, ini dapat berkembang biak dan menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK). Gejala ISK meliputi:
- Iritasi dan peradangan pada penis.
- Sakit di bagian bawah perut, panggul, dan punggung bawah.
- Sulit menahan kebutuhan untuk buang air kecil.
- Peningkatan frekuensi buang air kecil.
- Rasa terbakar atau nyeri saat buang air kecil.
- Urine keruh.
- Bau tidak sedap pada urine.
8. Memiliki prostatitis
Kalau mengalami rasa sakit saat ejakulasi, banyak hal yang bisa menjadi penyebab, tetapi sering kali itu adalah gejala prostatitis atau radang prostat.
Prostatitis dapat menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan di dalam atau di sekitar anus, penis, testis, dan perut bagian bawah atau punggung. Ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, termasuk komplikasi pada saluran kemih dan IMS.
Kelenjar prostat mengeluarkan cairan yang membantu membuat air mani. Biasanya, ketika meradang, kamu mungkin sering merasa ingin buang air kecil dan sensasi terbakar saat buang air kecil. Biasanya ini tidak menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seks sampai ejakulasi dan ini bisa bikin tidak nyaman, menurut laporan dalam Translational Andrology and Urology tahun 2016. Rangsangan anal juga dapat menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan.
Ada berbagai jenis prostatitis dengan penyebab yang berbeda, sehingga pengobatan akan bergantung pada hasil pemeriksaan fisik dan tes medis.
Selain itu, jika mengalami nyeri orgasme dan tidak ada masalah lain yang terjadi, ada kemungkinan itu adalah obstruksi saluran ejakulasi. Namun, ini adalah kondisi yang relatif jarang.
9. Memiliki frenulum pendek atau ketat
Frenulum adalah pita kulit di bagian bawah penis yang menambatkan kelenjar (kepala penis) ke kulup. Jaringan yang panjang ini dapat diangkat seluruhnya atau sebagian pada laki-laki yang disunat.
Frenulum pendek atau ketat, yang dikenal sebagai frenulum breve, dapat membuat kulup sulit untuk ditarik kembali. Ketika mengalami ereksi, potongan jaringan yang kencang itu dapat memiringkan kepala penis ke bawah, mengakibatkan ereksi yang menyakitkan dan nyeri saat berhubungan, seperti dilansir Health.
Frenulum biasa robek saat berhubungan seks, dan itu bisa menyebabkan rasa sakit dan pendarahan.
Pilihan pengobatan berkisar dari tanpa pengobatan (dapat sembuh dengan sendirinya) atau frenuloplasty (operasi pemanjangan frenulum) hingga sunat.
10. Masalah saraf
Kalau melakukan olahraga yang melibatkan pukulan atau benturan ke pangkal paha atau duduk dalam waktu lama (seperti bersepeda), kamu mungkin mengalami cedera pada saraf pudenda, yang memberikan sensasi ke area genital.
Hubungan seksual yang menyakitkan adalah salah satu dari banyak kemungkinan gejala neuralgia pudenda, yaitu nyeri pada satu atau lebih area yang dipersarafi oleh saraf pudenda, seperti diterangkan dalam laman Health Organization for Pudendal Education.
Selain itu, sesuatu seperti masalah punggung bawah karena robekan, atau keausan yang berkaitan dengan usia pada cakram di tulang belakang dapat bermanifestasi sebagai nyeri penis.
Sering kali, rasa sakit pada penis setelah berhubungan seks bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Namun, jika ini sering terjadi atau disertai gejala lain, sebaiknya segera kunjungi dokter.