10 Penyebab Rasa Sakit pada Penis setelah Berhubungan Seks - Part 1 - IDNCash
Sex

10 Penyebab Rasa Sakit pada Penis setelah Berhubungan Seks (Part1)

Sama seperti perempuan yang kadang merasakan sakit di area intimnya setelah berhubungan seksual, laki-laki juga bisa mengalaminya. Penis yang sakit setelah aktivitas seksual sebenarnya cukup umum dan tidak selalu berbahaya. Namun, jika kamu mengalami gejala lain yang tidak biasa, mungkin ini pertanda kamu perlu cek ke dokter.

Ada banyak kemungkinan penyebab penis terasa sakit setelah berhubungan seks, mulai dari praktik seksual tertentu hingga beberapa kondisi kesehatan. Kali ini, kita akan mencari tahu beberapa alasan paling umum penyebab penis terasa sakit setelah berhubungan seks.

1. Kurangnya pelumasan saat berhubungan seks

Gesekan selama seks dapat mengikis lapisan atas kulit. Utamanya jika tidak ada cukup pelumasan sebelum penetrasi. Ini selanjutnya dapat mengekspos lapisan sensitif di bawahnya yang mengandung saraf dan jaringan ikat.

Gejala lain mungkin termasuk:

  • Kulit terasa kencang
  • Kulit terkelupas
  • Retakan atau garis pada kulit
  • Pendarahan yang tidak biasa
  • Ruam
  • Rasa gatal.

Untuk mengatasi rasa sakit ini, kamu perlu beristirahat dari segala aktivitas yang mengiritasi kulit hingga kondisi membaik. 

2. Seks yang berkepanjangan atau kuat

Melakukan hubungan seks dalam waktu yang lama atau dengan penuh semangat dapat membuat penis terasa sakit. Rasa sakit ini bisa disebabkan oleh ereksi untuk waktu yang lama, yang dapat membuat tegang dan terkadang melukai otot dan jaringan. Darah juga bisa menumpuk di corpus cavernosa dan corpus spongiosum setelah ereksi berkepanjangan.

Selain itu, mendadak melakukan penetrasi dengan kecepatan tinggi juga berisiko melukai jaringan pada penis.

Sebagai akibatnya, penis mungkin terasa lunak atau tegang sampai jaringan penis pulih. Rasa sakit ini dapat berlangsung selama beberapa hari, tergantung pada berapa lama atau seberapa kuat aktivitas seks dilakukan.

3. Fimosis

Fimosis ialah kondisi ketika kulup penis terlalu ketat untuk ditarik ke atas kepala penis. fimosis hanya memengaruhi pria yang belum disunat, dan ini lebih umum terjadi pada masa kanak-kanak daripada masa dewasa. Kemungkinan penyebabnya meliputi infeksi, iritasi kulit, dan kondisi kulit tertentu.

Saat berhubungan seks, fimosis dapat menyebabkan rasa sakit, kulit terbelah, atau kurangnya sensasi. Mengenakan kondom dan mengoleskan pelumas dapat membantu membuat hubungan seksual lebih nyaman.

4. Balanitis

Balanitis adalah peradangan pada kepala penis. Kondisi ini ditandai dengan perubahan warna, pembengkakan, dan nyeri tekan. Beberapa orang juga dapat mengalami gatal dan iritasi. Gejala-gejala ini dapat muncul di bawah kulup beberapa hari setelah melakukan hubungan seksual.

Risiko terkena balanitis meningkat akibat melakukan seks tanpa kondom, praktik kebersihan yang buruk, alergi, dan iritasi kimia. Laki-laki juga dapat mengembangkan balanitis saat melakukan aktivitas seksual dengan perempuan yang memiliki jamur vagina.

5. Post-orgasmic illness syndrome

Sindrom penyakit pasca orgasme atau post-orgasmic illness syndrome (POIS) adalah kondisi langka yang kemungkinan disebabkan oleh reaksi alergi terhadap air mani sendiri atau bahan kimia dan hormon yang dilepaskan setelah orgasme. Akan tetapi, penyebab pastinya tidak sepenuhnya jelas.

POIS biasanya disertai dengan gejala lain, yang mungkin termasuk:

  • Rasa sakit di tulang, otot, atau persendian.
  • Kesulitan fokus, berbicara, atau memahami obrolan.
  • Kehilangan memori sementara.
  • Kecemasan.
  • Lekas marah.
  • Demam.
  • Panas dingin.
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan.

Gejala POIS umumnya muncul tepat setelah ejakulasi. Gejala dapat berlangsung sekitar beberapa menit hingga beberapa jam.