Apakah Ukuran Penis Memengaruhi Kesuburan? - IDNCash
Sex

Apakah Ukuran Penis Memengaruhi Kesuburan?

Para ilmuwan sedang berusaha mencari tahu mengapa pria di seluruh dunia menjadi makin kurang subur. Sebuah metaanalisis dalam jurnal Human Reproduction Update tahun 2017 menyimpulkan dari ratusan penelitian lain bahwa ada penurunan jumlah sperma yang signifikan pada pria selama 40 tahun terakhir.

Ada banyak alasan mengapa seorang pria sulit mendapatkan keturunan, beberapa penyebab pasti dapat ditemukan, tetapi sebagian tidak. Namun, akhir-akhir ini, beberapa penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara ukuran penis dengan kemampuan pria memiliki anak. Lantas, apakah ukuran penis memengaruhi kesuburan?

1. Studi

Ada beberapa penelitian yang dilakukan untuk mengetahui korelasi antara ukuran penis dan kesuburan pria. Penelitian dari University of Utah, Amerika Serikat, menemukan bahwa pria dengan masalah kesuburan cenderung memiliki penis yang lebih pendek.

Penelitian tersebut melibatkan data yang dikumpulkan dari 815 pria yang mengunjungi klinik kesehatan antara 2014–2017. Rata-rata, pria dengan masalah kesuburan memiliki penis sekitar 0,4 inci lebih pendek daripada pria tanpa masalah reproduksi. Pria yang tidak subur memiliki panjang penis sekitar 12,5 cm, sedangkan pria subur memiliki panjang penis sekitar 13,5 cm. Pengukuran dilakukan saat penis ereksi. Dalam penelitian tersebut, 219 di antaranya memiliki infertilitas, dan 596 membutuhkan perawatan untuk kondisi lain, seperti disfungsi ereksi atau nyeri testis.

Namun, para peneliti mengingatkan untuk tidak panik. Sebab, penis yang lebih kecil bukanlah tanda infertilitas yang pasti. Hanya saja, ukuran penis dapat menjadi indikator masalah kesehatan yang terkait dengan ketidaksuburan.

2. Apa yang memengaruhi ukuran penis?

ilust

Diterangkan dalam laman Give Legacy, ukuran penis diyakini bersifat genetik. Ini bukan hanya diwarisi dari ayah, tetapi merupakan kombinasi gen unik yang diterima dari kedua orang tua.

Jika androgen rendah saat janin tumbuh atau janin memiliki fungsi hipotalamus atau hipofisis yang abnormal, ini dapat menghambat pertumbuhan penis. Sejumlah kondisi genetik langka dapat memengaruhi ukuran dan kesuburan penis, termasuk sindrom Kallmann dan sindrom Klinefelter. Anak laki-laki dengan pubertas yang tertunda dapat memiliki penis yang lebih kecil dari teman sebayanya.

Gaya hidup juga memengaruhi ukuran penis. Penggunaan tembakau, alkohol, berat badan berlebih, dan pengobatan tertentu dapat menyebabkan ukuran penis menyusut. Secara keseluruhan, tidak banyak yang dapat dilakukan untuk mengontrol ukuran penis, kecuali mengubah gaya hidup.

3. Apakah ada hubungan antara ukuran testis dengan kesuburan pria?

Ukuran testis bervariasi antara setiap pria. Diameter rata-rata sekitar 4,5 hingga 5,1 cm. Testis memiliki dua peran:

Mengutip Give Legacy, tubulus seminiferus, struktur mirip tabung yang menghasilkan sel sperma, membentuk 80 persen volume testis. Oleh sebab itu, ukuran testis dikaitkan dengan fungsi testis. Secara teori, pria yang memiliki testis kecil mungkin menghasilkan lebih sedikit sperma.

Atrofi testis atau penyusutan testis bisa menjadi efek samping dari ketidakseimbangan hormon, infeksi, atau penggunaan steroid. Ini bisa berdampak buruk pada kesuburan. Selain itu, testis yang tidak turun telah terbukti memengaruhi kesuburan. Sindrom Kallmann dan sindrom Klinefelter, kondisi genetik yang memengaruhi kesuburan dan ukuran penis, juga dapat mengakibatkan testis menjadi lebih kecil.

Perlu diketahui, testis hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran. Juga, merupakan hal normal jika satu testis menjadi sedikit lebih besar dari yang lain.

4. Apakah ukuran penis memengaruhi kesuburan?

Dapat disimpulkan bahwa ukuran penis dan kesuburan mungkin berkorelasi, tetapi hubungannya tidak langsung. Hanya saja, beberapa faktor pemicu infertilitas juga menyebabkan penyusutan penis. Dikutip dari Medical News Today, faktor-faktor ini meliputi usia, pengobatan, merokok, dan penambahan berat badan.

Pada dasarnya, pria dengan ukuran dan bentuk penis apa pun berpeluang untuk memiliki anak. Ukuran testis juga tidak memengaruhi kesuburan, kecuali pada kasus penyusutan testis.

5. Faktor risiko

Bukan ukuran penis, menurut Mayo Clinic, faktor risiko yang terkait dengan infertilitas pada pria, meliputi:

  • Merokok tembakau.
  • Penggunaan alkohol.
  • Penggunaan obat-obatan terlarang tertentu.
  • Kelebihan berat badan.
  • Memiliki infeksi di masa lalu atau sekarang.
  • Paparan toksin.
  • Testis terlalu panas.
  • Pernah mengalami cedera pada buah zakar.
  • Pernah menjalani vasektomi atau operasi perut.
  • Memiliki riwayat testis yang tidak turun.
  • Dilahirkan dengan kelainan kesuburan atau memiliki saudara sedarah dengan kelainan kesuburan.
  • Memiliki kondisi medis tertentu.
  • Konsumsi obat-obatan tertentu .
  • Menjalani operasi atau terapi radiasi untuk mengobati kanker.

Jadi, ukuran penis tidak bisa dijadikan patokan untuk melihat kesuburan pria. Jika kamu khawatir memiliki masalah kesuburan, segera buat janji temu dengan dokter.