5. Masturbasi yang menyebabkan trauma fisik
Selain hubungan seksual dengan penetrasi, fraktur penis juga bisa disebabkan oleh aktivitas intim “solo player“. Jika laki-laki melakukan masturbasi dengan semangat meluap-luap, bukan tidak mungkin ia mematahkan penisnya akibat permainan tangannya sendiri, terutama saat dilakukan terlalu cepat dan cukup keras, dengan sudut ke arah tajam. Ini dapat meningkatkan risiko cedera.
Walaupun begitu, masturbasi yang bisa menyebabkan fraktur penis kemungkinannya sangat kecil, kecuali memang dilakukan dalam kondisi yang berisiko. Misalnya, melakukan masturbasi saat mengendarai mobil yang melaju dan kemudian menabrak dasbor, atau misalnya melakukan masturbasi dengan memasukkan penis ke dalam pengocok koktail.
Memang, agak creepy dibayangkan, tetapi ini benar terjadi dalam kehidupan nyata yang rinciannya dilaporkan sebuah laporan kasus dalam Canadian Urological Association Journal tahun 2011.
6. Handjob yang sangat kuat
Selain onani, stimulus seksual oleh tangan yang bisa mematahkan penis juga termasuk handjob.
Dengan cara yang sama, gerakan merangsang alat genital pria itu dapat kehilangan kendali dan mengakibatkan cedera pada penis.
Hand job yang dilakukan dengan penuh kekuatan sehingga tak sadar menjadi sangat kasar tidak direkomendasikan. Kalau penis terlihat seperti terlipat, itu berpotensi menyebabkan fraktur penis.
Alih-alih hanya fokus pada menambah kecepatan, sebaiknya cari tempo dan ritme yang paling bisa dinikmati pasangan.
Ada teknik mudah dalam melakukan handjob yang bisa dipelajari, nih. Tidak hanya untuk memaksimal rangsangan seksual, artikel tips memberikan hanjdob ini juga bisa menghindarkan kamu dari kesalahan yang berujung pada fraktur penis.
7. Membengkokkan penis untuk menghentikan ereksi
Dalam keadaan tertentu, penis yang menegang karena ereksi bisa menjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Respons natural ketika melihat itu mungkin adalah ingin segera “menidurkan” penis agar kembali tenang. Terkait ini, tindakan membengkokkan batang penis dengan tangan, atau memasukkannya ke dalam pakaian dalam, malah bisa merusaknya.
Meski penelitian telah menunjukkan kalau seks vaginal bertanggung jawab atas mayoritas kasus fraktur penis di negara-negara Barat, tetapi upaya untuk menghilangkan ereksi merupakan penyebab utama kasus yang dilaporkan di Timur Tengah, terutama Iran. Hal ini dimuat dalam laporan bertajuk “Evaluation of Epidemiology, Concomitant Urethral Disruption and Seasonal Variation of Penile Fracture: A Report of 86 Cases” tahun 2013.
8. Memperbesar penis dengan teknik jelqing
Keinginan memiliki penis besar membuat sebagian orang rela mencoba berbagai cara untuk mewujudkannya. Termasuk dengan jelqing, yaitu metode yang dipercaya dapat membantu memperbesar ukuran penis secara alami. Teknik ini dilakukan dengan meremas paksa penis dari pangkal ke ujungnya untuk meningkatkan aliran dan tekanan darah.
Tampaknya jelqing diminati karena memberikan hasil instan, tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa jelqing membuat penis lebih besar secara permanen.
Secara keseluruhan, teknik meremas jelqing mirip masturbasi. Sayangnya, itu berarti bahwa gerakan merangsang penis yang terlalu kuat bisa berdampak negatif pada penis.
Kegagalan mengontrol tenaga saat menggunakan teknik jelqing diperhitungkan bisa menjadi penyebab fraktur penis. Jadi, sebaiknya singkirkan cara yang tidak efektif ini agar terhindar dari risiko mencederai penis.
Kesamaan dari semua aktivitas seksual yang menyebabkan fraktur penis adalah pemberian stimulasi berlebihan yang membuat penis kewalahan. Kabar baiknya, risiko ini bisa dihindari jika aktivitas intim dilakukan dengan penuh hati-hati.