Sex

Pil Kontrasepsi Pria Menunjukkan Hasil yang Menjanjikan

Diharapkan bisa jadi tambahan pilihan alat kontrasepsi pria

Sejak lama, laki-laki memiliki pilihan alat kontrasepsi yang sangat terbatas, yaitu hanya kondom dan sterilisasi. Baru-baru ini, tes laboratorium awal pada tikus menunjukkan adanya potensi pilihan lain untuk kontrasepsi laki-laki. 

Pada masa mendatang, pil kontrasepsi on demand, atau obat yang dikonsumsi sesuai kebetuhan, diperkirakan akan tersedia untuk laki-laki. Temuan dari penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Nature Communications pada 14 Februari 2023. 

1. Dapat melumpuhkan sel sperma

Studi: Pil Kontrasepsi Pria Menunjukkan Hasil yang Menjanjikan

Obat dengan sebutan TDI-11861 ini dilaporkan dapat melumpuhkan sperma tikus hingga 2 jam 30 menit dalam percobaan awal. Beberapa sperma mulai bergerak kembali setelah 3 jam, dan hampir semua sperma bisa bergerak kembali setelah 24 jam.

Tidak ada kehamilan yang terjadi ketika mencit jantan diberi obat ini sebelum dikawinkan dengan betina. Sebaliknya, tikus jantan yang tidak mendapatkan obat menghamili betina sekitar sepertiga dari waktu.

Hal ini menunjukkan bahwa suatu hari nanti laki-laki mungkin bisa meminum pil KB sebelum berhubungan seks untuk mencegah kehamilan. 

2. Dapat bertahan selama 12–18 jam

Penulis senior dari penelitian tersebut, Jochen Buck, MD, PhD, dan Lonny Levin, PhD, menjelaskan bahwa penggunaan pil ini harus benar dan dalam waktu yang tepat.

Mereka mengatakan bahwa obat ini akan aktif dalam waktu 30 menit setelah diminum dan akan tetap aktif selama 12–18 jam. Pria yang nantinya akan menggunakan obat ini harus melihat jam untuk memastikan tidak melebihi masa aktif obat. 

Obat eksperimental ini termasuk dalam keluarga baru obat-obatan yang dirancang untuk memblokir protein yang dikenal sebagai soluble adenylyl cyclase (sAC). Protein ini memainkan peran penting dalam membantu sperma matang dan bergerak.

Sejauh ini, satu dosis TDI-11861 bisa menghambat sAC dengan cepat dan efeknya akan menghilang setelahnya. Ini berarti pria tidak akan infertil dalam waktu yang lama.

3. Studi lebih lanjut masih terus dilakukan

Buck dan Levin merencanakan lebih banyak studi pada tikus sebelum memulai uji coba pada manusia. Mereka berharap studi pada manusia dapat dimulai dalam 2 sampai 3 tahun.

Selain itu, efektivitas dari pil ini juga masih menjadi perdebatan. Dilansir Everyday Health, sperma dapat hidup di saluran reproduksi perempuan selama beberapa hari.

Oleh sebab itu, metode kontrasepsi efektif yang menargetkan aspek kesuburan pria ini mungkin perlu bertahan setidaknya 48 jam atau mungkin lebih lama. Selain itu, pil harus dipastikan aman karena akan diberikan kepada laki-laki sehat. 

Studi baru menunjukkan adanya potensi pil kontrasepsi on demand untuk pria pada masa mendatang. Penelitian lebih lanjut masih terus dilakukan untuk mengembangkan pil ini dan diperkirakan akan tersedia dalam 2 hingga 3 tahun mendatang.