Seperti halnya rambut yang tumbuh di kepala, bulu mata, dan bulu-bulu halus pada permukaan tangan, bulu kemaluan juga punya fungsi tersendiri. Rambut kemaluan ternyata bisa melindungi organ intim Anda dari ancaman penyakit.
Fungsi bulu kemaluan
Rambut atau kemaluan adalah salah satu rambut tipe terminal (terminal hair) yang biasanya berwarna lebih gelap.
Bulu kemaluan biasanya mulai tumbuh ketika seseorang masuk masa pubertas dan semakin banyak saat usia dewasa.
Sering dianggap mengganggu, banyak orang mencukur bulu kemaluan sampai habis. Padahal fungsi rambut di organ intim tak kalah penting dengan rambut di area tubuh lainnya.
Lantas, apa saja fungsi bulu pubis untuk kesehatan?
1. Melindungi organ intim dari berbagai penyakit
Fungsi bulu kemaluan yang utama adalah melindungi vagina dari kotoran, debu, dan infeksi mikroba.
Beberapa mikroba bisa menyebabkan penyakit pada organ intim.
Bulu kemaluan yang tumbuh secara alami dapat melindungi Anda dari risiko penyakit infeksi.
Hal ini tak jauh berbeda dengan fungsi rambut di kepala, hidung, maupun bagian tubuh lainnya.
Dengan demikian, fungsi dari bulu kemaluan adalah mencegah penyakit seperti:
- infeksi saluran kemih,
- infeksi bakteri pada vagina,
- beragam penyakit menular seksual, dan
- selulitis.
2. Mengurangi gesekan pada organ intim
Kulit di area organ intim amat sensitif sehingga gesekan dan tekanan terus-menerus bisa menimbulkan iritasi kulit.
Nah, bulu kemaluan memiliki fungsi mengurangi gesekan dan tekanan sehingga organ intim tetap terlindungi, baik saat berhubungan intim maupun memakai celana dalam ketat.
Dalam hal berhubungan intim, bulu kemaluan bahkan bisa berperan sebagai pelumas kering.
Pasalnya, penis lebih mudah bergesekan dengan bulu kemaluan dibandingkan langsung dengan kulit vagina.
Adanya bulu kemaluan akan mempermudah gesekan saat berhubungan intim.
3. Menambah gairah seksual
Bulu kemaluan disebut-sebut dapat memerangkap feromon, yakni senyawa yang diproduksi hewan untuk memikat hewan lainnya saat bereproduksi.
Mekanismenya pada manusia memang belum dipahami secara pasti, tapi feromon diduga bisa memicu gairah seks pasangan.
Tidak hanya itu, fungsi lain dari bulu kemaluan adalah menjaga organ intim tetap hangat dan mengirimkan sinyal ke saraf otak saat mendapatkan rangsangan seksual.
Bagi sejumlah orang, suhu organ intim yang hangat dan sensasi tertentu akibat rangsangan ternyata dapat meningkatkan gairah selama berhubungan seksual.
4. Menjaga kelembapan organ intim
Bulu kemaluan dapat menjaga kelembapan organ intim sekaligus membantu mengatur suhu tubuh.
Folikel yang menjadi tempat tumbuhnya bulu kemaluan juga mengeluarkan sejenis minyak yang disebut sebum.
Sebum membuat jamur atau mikroba sejenisnya tidak bisa berkembang.
Namun, Anda perlu berhati-hati dengan kondisi organ intim yang terlalu lembap selama kehamilan.
Jika bulu kemaluan mengeluarkan terlalu banyak sebum, mikroba bisa menginfeksi dan mengancam kesehatan ibu hamil dan janin.